underscore
Legendary Member
- Joined
- Sep 20, 2008
- Messages
- 11,502
- Reaction score
- 4,256
- Points
- 196
Satu penyelidikan telah membuktikan bahawa kemampuan anak2 untuk berbohong saat masih berusia dua tahun menandakan otaknya berkembang pesat, dan bererti bahawa akan memiliki kehidupan yang sukses dewasa kelak.
kebohongan adalah lebih mudah diterima akal.
Semakin cepat anak mulai berbohong semakin cepat otaknya mengembangkan kecerdasan di tahun-tahun kemudian dan kemampuan berfikirnya pun akan lebih baik sehingga lebih cepat berjalan.
anak juga telah mengembangkan ‘fungsi eksekutif’, iaitu kemampuan menciptakan kebohongan untuk menjaga keyakinan di balik pikirannya.
“Orangtua tak perlu risau jika anak mereka berkata bohong,” ujar Dr Kang Lee, Institute of Child Study di Toronto Universiti,
Menurut Dr Lee, hampir semua anak suka berbohong.
Anak yang memiliki perkembangan kognitif yang lebih baik akan berbohong lebih baik, sebab anak tersebut dapat menutupi masalah buruknya.
Berbohong melibatkan beberapa proses otak, seperti mengintegrasikan sumber informasi dan memanipulasi data untuk keuntungannya.
Hal ini terkait dengan perkembangan otak yang memungkinkan ‘fungsi eksekutif’ dan penggunaan berfikir ke tingkat yang lebih tinggi'
Dalam penelitiannya, Dr Lee mempelajari dari 1.200 anak usia 2-16 tahun.
kebohongan adalah lebih mudah diterima akal.
Semakin cepat anak mulai berbohong semakin cepat otaknya mengembangkan kecerdasan di tahun-tahun kemudian dan kemampuan berfikirnya pun akan lebih baik sehingga lebih cepat berjalan.
anak juga telah mengembangkan ‘fungsi eksekutif’, iaitu kemampuan menciptakan kebohongan untuk menjaga keyakinan di balik pikirannya.
“Orangtua tak perlu risau jika anak mereka berkata bohong,” ujar Dr Kang Lee, Institute of Child Study di Toronto Universiti,
Menurut Dr Lee, hampir semua anak suka berbohong.
Anak yang memiliki perkembangan kognitif yang lebih baik akan berbohong lebih baik, sebab anak tersebut dapat menutupi masalah buruknya.
Berbohong melibatkan beberapa proses otak, seperti mengintegrasikan sumber informasi dan memanipulasi data untuk keuntungannya.
Hal ini terkait dengan perkembangan otak yang memungkinkan ‘fungsi eksekutif’ dan penggunaan berfikir ke tingkat yang lebih tinggi'
Dalam penelitiannya, Dr Lee mempelajari dari 1.200 anak usia 2-16 tahun.
Last edited: